Pelaku perampokan babak belur
Matatelinga – Medan, Belasan kali mencuri di Areal Universitas Muhamdiyah Sumatera Utara (UMSU) , Ahyar Hasibuan (29), akhirnya tertangkap saat akan mau beraksi, Senin (10/11/2014) malam.
Akibatnya pria asal Rantau Parapat ini pun jadi amukan emosi para mahasiswa.Aksi pencurian tersebut terungkap dari pantauan CCTV. Dimana, seorang petugas UMSU bernama Dana (25) melihat dari layar monitor keberadaan tersangka yang masuk ke areal masjid Taqwa yang berada di areal kampus berpura-pura menjalankan ibadah sholat.
Curiga dengan gerak-gerik pria itu, petugas CCTV itu pun langsung melaporkannya kepada petugas sekurity kampus. Setelah mendapat laporan, sejumlah petugas security langsung bergegas menuju ke masjid untuk memantau dan mengamati si tersangka.Setelah yakin, memang akan melakukan aksi pencurian, para petugas security itu akhirnya menyergap tersangka.
Dari tersangka ditemukan dompet berisi puluhan ATM atas nama orang lain, buku tabungan, puluhan lembar uang dolar dan tas ransel berisi buku-buku pelajaran.Salah seorang mahasiswa UMSU bernama Array saat ditemui wartawan mengaku, tersangka sudah sekitar 9 kali beraksi melakukan pencurian di dalam masjid Taqwa UMSU.
“Seingatnya tersangka sudah 9 kali nyuri di dalam masjid UMSU ini bang. Modus yang digunakannya, pura-pura sholat di masjid, padahal dia nyari sasaran barang-barang mahasiswa atau jamaah yang sedang beribadah,” ucap Array.Bahkan, terangnya, setiap kali beraksi, dia juga membawa tas ransel dan memakai bad nama.
“Rekaman CCTV terdahulu juga sempat terlihat keberadaan si tersangka mencuri, tapi dia selalu lolos, baru tadi malam la dia tertangkap karena CCTV,” tambahnya.
Puluhan mahasiswa yang mengetahui kejadian langsung menghajar tersangka hingga babak belur. Untuk menghindari amuk massa yang lebih fatal lagi, tersangka sempat diamankan ke salah satu ruangan kantor UMSU, lalu kasusnya dilaporkan ke polisi.Tak lama kemudian, petugas Reskrim Polsek Medan Timur yang menerima laporan turun ke TKP untuk melakukan mengamankan pelaku.
Menjelang arus mudik Lebaran para petugas melakukan pergantian bantalan rel kereta api di kawasan Senen,Jakarta (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah memasang 212 kamera pemantau atau Closed-circuit television (CCTV) pada 45 stasiun di Pulau Jawa dan Sumatera, untuk memastikan kelancaran arus mudik menggunakan transportasi kereta api.”Terkait dengan kesiapan angkutan lebaran, dari sistem informasi kami optimalkan 45 stasiun pakai CCTV, 212 kamera. Setiap stasiun ada 4 CCTV,” kata Direktur Lalu Lintas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Anggoro BW, Senin (14/7/2014).
Anggoro mengungkapkan, CCTV tersebut langsung disambungkan dengan situs resmi Kementerian Perhubungan, sehingga masyarakat bisa mengetahui kondisi langsung di stasiun melalui tayangan streaming.
Untuk memudahkan pemantauan posisi kereta api, instansinya memasang alat Global Positioning System (GPS) di setiap kereta api. “GPS tracking sehingga tau posisi kereta,” ungkapnya.
Kementerian Perhubungan juga menerjunkan 35 orang siswa sekolah dinas untuk membantu tim di lapangan dalam melaporkan data.
“STPD 35 orang kami BKO kan, di lapangan dari H-7 sampai H+7. Kami harapkan tim di lapangan bisa membantu kecepatan laporan data,” tutur Aggoro.
Jika masyarakat mendapat pelayanan yang kurang memuaskan, pihaknya juga telah membuka layanan informasi dan pengaduan melalui pesan singkat atau Short Message Service (SMS).
“Selain itu kami juga sebarkan buku petunjuk. Kami pasang spanduk di lintasan yang rawan kecelakaan. Terutama di Jawa,” pungkasnya. (Pew/Gdn)
Liputan6.com, Jombang – Aksi pembobol koperasi simpan pinjam (KSP) Putra Mandiri di Jalan Ahmad Yani, Solo, Jawa Tengah diketahui sekitar pukul 07.10 WIB saat karyawan tiba di kantor.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (23/10/2014), pintu depan koperasi masih terkunci, namun sejumlah ruangan dan berkas-berkas tampak berantakan.
Dengan konsisi tersebut, petugas pun mengecek rekaman kamera CCTV (kamera pengintai) dan terlihatlah aksi si pencuri amatiran. Namun mereka diketahui tak berhasil membawa barang berharga.
Pihak koperasi menduga, jika 2 pencuri yang menyatroni koperasi itu merupakan salah satu nasabahnya.
Belum dapat dipastikan berapa jumlah kerugian akibat pencurian itu. Namun polisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
