CCTV Sekolah jogja

IMG-20130526-00581Belum lagi selesai kasus RK, bocah yang meninggal dunia setelah dianiaya kakak kelasnya, barusan saya membaca lagi berita serupa, yakni siswi kelas III di Muara Enim, Sumatera Selatan bernama JS yang dilaporkan meninggal setelah menjalani perawatan di UGD RSUD. Menurut berita, sebelum meninggal JS bercerita kepada orangtuanya bahwa Ia ditendang oleh rekan sekelas dan beberapa kawan lakinya saat istirahat. Orang tua JS menemukan lebam di paha kiri yang diduga bekas tendangan (sumber berita Kompas.com 8/5/2014 )

Kedua kasus kasus penganiayaan siswa SD tersebut terjadi di lingkungan sekolah dan pada saat istirahat, saat dimana para guru pun ikut beristirahat, baik didalam kantor ataupun di ruang kelas. Mengandalkan guru piket dan petugas keamanan yang hanya 1-2 orang jumlahnya untuk mengawasi sejumlah siswa dari kelas 1 hingga kelas 6, dengan jumlah rata2 murid per kelas 30-50 orang (satu kelas biasa terdiri dari beberapa kelas lagi) saat jam istirahat tentu tidaklah memadai.

Untuk membantu pengawasan siswa, sekolah anak saya memasang CCTV di lingkungan sekolah, di pasang di beberapa titik seperti kantin, depan sekolah, lapangan, tempat parkir dan kelas. Monitor CCTV dipasang di kantor tata usaha yang tidak pernah kosong selama jam sekolah berlangsung. Jadi, pengawasan kegiatan siswa dilakukan bukan hanya oleh petugas keamanan tetapi juga dibantu oleh karyawan sekolah. Sekolah anak saya bukan sekolah internasional, hanya sekolah swasta biasa

Pemantauan melalui CCTV ini sepertinya cukup membantu pihak sekolah dalam mengawasi kegiatan siswanya, walaupun mungkin biayanya tidaklah murah bila dipasang untuk satu sekolah, tetapi juga tidak terlalu mahal bila dibanding dengan manfaatnya. Untuk sekolah-sekolah negeri, mungkinkah Kemedikbud dapat membantu menyalurkan dana untuk pemasangan CCTV ini sehingga minimal pihak sekolah dapat terbantu untuk mengawasi kegiatan siswa terutama di jam masuk sekolah, saat istirahat dan jam pulang sekolah.

Terjadinya kasus penganiyaan, bully membully yang terjadi di lingkungan siswa sekolah dasar tidak terlepas dari pengaruh lingkungan maupun tayangan telivisi yang secara tidak langsung memberi contoh tidak baik kepada anak-anak kita. Tidak jarang kita temui cerita sinetron yang berlatar belakang sekolah, yang menghadirkan tokoh anak yang menjadi “jagoan” yang mempimpin teman-temannya untuk mengganggu murid baru atau murid lemah yang menjadi tokoh baik di cerita tersebut, disana digambarkan jelas cara anak-anak ini membully temannya dengan cara-cara kekerasan.

Pengawasan di sekolah saja mungkin tidak cukup, karena penganiayaan atau kasus bully membully bisa saja terjadi di luar sekolah, sehingga yang terpenting adalah penanaman nilai – nilai moral dan tanggung jawab kepada siswa oleh guru maupun orang tua secara terus menerus tanpa bosan.

PAKET EKONOMIS 2MP
PAKET 2MP DAN 5MP
PAKET 2MP DAN 5MP FULL COLOR

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::



Polda DIY Pelajari Rekaman CCTV di Sekitar Rumah Amien Rais

Polda DIY Pelajari Rekaman CCTV di Sekitar Rumah Amien Rais
 Tribun Jogja/Angga Purnama
 Tim Labfor Polda DIY melakukan penyelidikan lebih lanjut di rumah Amien Rais, Jumat (7/11/2014).

Laporan reporter Tribun Jogja, Angga Purnama

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Tim khusus Polda DIY akan membuka rekaman Closed Circuit Television (CCTV) yang ada sekitar tempat kejadian perkara (TKP) penembakan mobil milik Amien Rais di Pandeansari, Condong Catur, Kamis (6/11/2014) malam. Upaya tersebut dilakukan untuk mengungkap jejak pelaku penembakan.

Kepala Bidang Humas Polda DIY, AKBP Anny Pujiastuti, mengatakan rekaman CCTV yang akan menjadi bahan penyelidikan tim berada di empat titik. Yakni pintu keluar dan masuk kompleks Pandeansari, kantor Indosat dan toko swalayan.

“Dari lokasi yang terpantau CCTV ini, tim akan menganalisis adanya aktivitas yang mecurigakan di sekitar lokasi kejadian,” ungkapnya di Mapolda DIY, Jumat (7/11/2014).

Menurutnya saat ini pihaknya masih menghimpun keterangan saksi-saksi. Sejumlah saksi yang sudah dimintai keterangan antara lain Amien Rais, Happy (satpam rumah Amien Rais), Darmanto (sopir pribadi Amien Rais), Guntur Suryanto (karyawan) dan Ahmad Baihaqi Rais, anak kandung Amien Rais.

“Saat ini olah TKP masih dilakukan tim untuk mengumpulkan bukti-bukti tambahan,” paparnya.

Dari penyelidikan sementara, pelaku penembakan berada di barat laut dan memanjat pagar tembok saat melakukan aksinya. Diduga pelaku menggunakan senjata rakitan dan peluru daur ulang.

“Perbuatan pelaku dianggap melanggar UU Darurat nomor 12 Tahun 1951 tentang penggunaan senjata api,” kata Anny.

Terkait motif bermuatan politik, pihaknya masih enggan berkomentar. Pasalnya, saat ini penyelidikan terkait hal itu masih dilakukan oleh tim khusus yang terdiri dari unsur Polsek Depok Timur, Polres Sleman, Polda DIY dan Bareskrim Mabes Polri. Tim tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda DIY, Brigjen Pol Oerip Subagyo.

“Saat ini masih dilakukan pebgembangan penyelidikan,” tukasnya. (*)


:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::



Antisipasi Banjir, Aliran Sungai Akan Dipantau Pakai CCTV

banjir
Ilustrasi : CCTV dipasang di setiap sudut jalan di Singapura untuk mengawasi lalu lintas.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Yosep Harry Wibowo

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Aliran sungai di wilayah Kota Yogyakarta akan dipantau menggunakan CCTV (close circuit television). Pemantauan terhadap ketinggian air di sungai yang mengalir di wilayah kota tersebut bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya banjir atau terjadinya aliran air yang berlebih.

Untuk merealisasikan hal itu, Pemkot Yogyakarta sedang melakukan lelang pengadaan CCTV, sebanyak 20 unit. Sejumlah kamera pemantau tersebut tidak hanya untuk dipasang di seputar sungai, tetapi juga dipasang di beberapa pasar tradisional.

Kepala Kantor Teknologi Informasi dan Telematika (TIT) Kota Yogyakarta, Sukadarisman, Senin (15/9), menyampaikan, CCTV akan dipasang antara lain di Sungai Code, Buntung, dan Ngentak Boyong. Sementara pemasangan CCTV di pasar meliputi Pasar Beringharjo, Pasthy, dan Klithikan.

Secara keseluruhan, pengadaan CCTV tersebut menelan biaya APBD senilai lebih kurang Rp 550 juta. Sukadarisman menyebutkan, hasil pantauan nantinya dapat diakses melalui kompleks Balaikota. Bahkan Walikota pun dapat melihat kondisi air sungai.

Mengedepankan pengiriman secara real time, diharapkan kenaikan air sungai dapat dipantau sehingga sewaktu-waktu terjadi kenaikan berlebih dapat ditindaklanjuti segera. Pemasangan kamera pemantau di hulu sungai, tak lain dimaksudkan sebagai bagian dari early warning system (EWS) untuk memantau ketinggian air.

Sementara itu, pemasangan CCTV di pasar juga menjadi sarana pemantau keamanan dan kondisi pasar. Terlebih, seperti Pasar Pasthy beberapa waktu lalu pernah terjadi pencurian yang merugikan pedagang. “Selain Pasthy, Beringharjo juga ada penambahan,” ujarnya.

Kepala BPBD Kota Yogyakarta, Agus Winarto, menambahkan, pemasangan kamera di wilayah sungai yang mengalir ke Kota Yogyakarta memang dibutuhkan. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya bencana banjir atau luapan air sungai tersebut. “Apalagi musim hujan katanya akan segera tiba, bisa jadi dalam waktu dekat,” katanya.

Agus meyakini pemasangan CCTV di sungai akan membantu pemerintah dan masyarakat mengurangi risiko bencana. Pasalnya, dengan pantauan tersebut maka informasi kondisi air akan diakses lebih cepat sehingga antisipasi bencana dapat segera dilakukan.(ose)


:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::



WA: Konsultasi Gratis
Klik Disini